Kamis, 08 November 2012

Ureum Darah dan kreatinin

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum. ProsedurUntuk mengukur kadar ureum diperlukan sampel serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5 ml darah vena pada tabung bertutup merah atau bertutup hijau (heparin), hindari hemolisis. Centrifus darah kemudian pisahkan serum/plasma-nya untuk diperiksa. Penderita dianjurkan untuk puasa terlebih dulu selama 8 jam sebelum pengambilan sampel darah untuk mengurangi pengaruh diet terhadap hasil laboratorium.Kadar ureum (BUN) diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi. Pengukuran berdasarkan atas reaksi enzimatik dengan diasetil monoksim yang memanfaatkan enzim ureaseyang sangat spesifik terhadap urea. Konsentrasi urea umumnya dinyatakan sebagai kandungan nitrogen molekul, yaitu nitrogen urea darah (blood urea nitrogen, BUN). Namun di beberapa negara, konsentrasi ureum dinyatakan sebagai berat urea total. Nitrogen menyumbang 28/60 dari berat total urea, sehingga konsentrasi urea dapat dihitung dengan mengalikan konsentrasi BUN dengan 60/28 atau 2,14.Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat yang terjadi di otot. Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal. Kadar kreatinin pada pria max 1,6 kalau sudah melebihi 1,7 harus hati-hati. Jangan-jangan nanti memerlukan cuci darahKreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adl 20-26 mg/kg BB. Sedang pada wanita adl 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot.Kreatinin adalah produk sampingan dari hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang melalui ginjal. Pada pria, normalnya 0,6 – 1,2 mg/dl. Di atas rentang itu salah satunya mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal. Tetapi kami rasa angka 1,3 mg/dl masih tergolong normal, walaupun Anda sebaiknya mulai waspada.

Jumat, 05 Oktober 2012

hemostasis Trombosit


HEMOSTASIS

Hemostasis adalah peristiwa berhentinya suatu pendarahan sebagai reaksi tubuh terhadap adanya luka. Mekanisme hemostasis yang seimbang terjadi karena interaksi dari 4 faktor yaitu:
1.      Faktor Vaskulair
2.      Faktor Trombosit
3.      Faktor koagulasi
4.      Faktor fibrinolysis
Adapun fungsi dari proses hemosetasis ini adalah:
1.      Mencegah pengeluaran darah dari pembuluh darah yang utuh. Hal ini tergantung dari:
a.       Intergrintas pembuluh darah
b.      Fungsi trombosit yang normal
2.      Menghentikan pendarahaan dari pembuluh darah yang terluka.proses yang terjadi setelah adanya suatu luka adalah:
a.       Vasokonstraksi pembuluh darah
b.      Pembentukan sumber trombosit
c.       Proses pembekuan darah
Bila terjadi suatu luka pada pembuluh darah maka pembuluh darah tersebut akan mengalami vasokontraksi sehingga aliran terhambat dan darah yang dikeluarkan juga sedikit serta terjadi kontak antara trombosit dengan dinding pembuluh darah yang cukup lama
Kontraksi trombosit dg pembuluh darah tersebut akan mengakibatkan adesi trombosit dg jaringan kolagen proses ini mermelukan adanya glokoprotein 1b dari trombosit dan faktor von willebrand dari pembuluh darah
Trombosit yg mengalami adesi melepaskan ADP (Adenosine DiPhosphat)dan trombosit A2 yg akan menyebabkan terjadinya agegrasi trombosit sehingga terbentuknya suatu sumbatan trombosit yang tidak setabil.
PROSES PEMBEKUAN DARAH
Proses pembekuan darah terjadi karena adanya aktivitas dari ke 12 pembekuan darah yg ada aliran darah dan proses ini terbagi menjadi 2 jalur yaitu:
1.      Jalur Intriksi : pada jalur ini semua bahan yg dilakukan untuk proses pembekuan darah terdapat dalam aliran darah
2.      Jalur Extrinsik : pada jalur diperlukan bahan y6g berasal dari jaringan pembulikah darah yang terluka/rusak (tissue faktor/tissue tromboplatin)
Gabungan faktor yang intriksik dan ektrinsik tresebut akan mengakibatkan perubahan faktor X menjadi faktor Xaktif dan selanjutnya bersama sama membentuk benang fibrin.
FAKTOR FAKTOR PEMBEKUAN DARAH:
Faktor I           : Fibrinogen
Faktor II          : Protrombin
Faktor III        : Tisuue Tromboplastin
Faktor IV        : Calcium
Faktor V          : Proaccelerin = Labile faktor
Faktor VII: Proconventin = stable faktor
Faktor VIII: Anti hemophilic faktor (hemophili A)
Faktor IX        : Christmas faktor (hemophili B)
Faktor X          : Stuart faktor
Faktor XI : Plasma tromboplastin antecedent(PTA)
Faktor XII: Contac faktor = hegeman faktor
Faktor XIII: Fibrin stabilizing faktor
FAKTOR FIBRINOLYSIS:
Dismping system pembekuan darah yg ada dalam plasma terdapat pula suatu system yang dikenal sebagai: FIBRINOLYSIS yang berfungsi untuk:
1.      Membatasi pembekuan fibrinolysis didaerah luka
2.      Menghacurkan fibrin sumbat trombosit
Fibrinilysis adalah proses degeradasi bekuan fibrin yang terjadi secara ensimatis yang berperan pada fibrinolysis ini adalah system proesim yg dalam keadaan normal berada dalam bentuk inaktif.
Plasmin yang terbentuk ini akan mencegah fibrin menjadi bahan yg soluble sehingga sumbat trombosit akan hancur peristiwa ini merupakan hal yang fisiologi kelebihan plasmin  akan diinatifkan kembali oleh alpa2 anti plasmin
Pada keadaan dimana terjadi peningkatan plsminogen activator defisnai alpa2 anti plasmin akan timbul pendarahan karena plsmin yg ada selain menghancurkan fibrin juga akan menghancurkan bahan lain seperti : fiobrinogen fv dan fvii sehingga terjadi proses fribnolysis yang patologis

HITUNG TROMBOSIT

Hitung trombosit dapat dilakukan dengan cara langsung dan tak langsung. Cara langsung dapat dilakukan dengan cara manual, semi otomatik, dan otomatik.
       Pada cara manual, mula-mula darah diencerkan dengan larutan pengencer lalu diidikan ke dalam kamar hitung dan jumlah trombosit dihitung dibawah mikroskop. Untuk larutan pengencer yang dipakai larutan Rees Ecker atau larutan amonium oksalat 1%. Cara manula mempunyai ketelitian dan ketepatan yang kurang baik, karena trombosit kecil sekali sehingga sukar dibedakan dari kotoran kecil. Lagi pula trombosit mudah pecah dan cenderung saling melekat membentuk gumpalan serta mudah melekat pada permukaan asing. Oleh karena itu alat-alat yang dipakai harus betul-betul bersih dan larutan pengencer harus disaring terlebih dahulu. Sebagai bahan pemeriksaan d ipakai darah dengan anticoagulant sodium ethylendiamine tetraacetate yang masih dalam batas waktu yang diijinkan artinya tidak lebih dari 3 jam setelah pengambilan darah.
       Pada cara semi otomatik dan otomatik dipakai alat electronic particle counter sehingga ketelitiannya lebih baik daripada cara manual. Akan tetapi cara ini masih mempunyai kelemahan, karena trombosit yang besar (giant trombocyte) atau beberapa trombosit yang menggumpal tidak ikut terhitung, sehingga jumlah trombosit yang dihitung menjadi lebih rendah.
       Pada cara tak langsung, jumlah trombosit pada sediaan hapus dibandingkan jumlah trombosit dengan jumlah eritrosit kemudian jumlah mutlaknya dapat diperhitungkan dari jumlah mutlak eritrosit.
       Karena sukarnya dihitung, penilaian semi kuantitatif tentang jumlah trombosit dalam sediaan hapus darah sangat besar artinya sebagai pemeriksaan penyaringan. Pada sediaan hapus darah tepi, selain dapat dilakukan penilaian semi kuantitatif, juga dapat diperiksa morfologi trombosit serta kelainan hematologi lain. Bila sediaan hapus dibuat langsung dari darah tanpa antikoagulan, maka trombosit cenderung membentuk gumpalan. Jika berarti membentuk gumpalan berarti tedapat gangguan fungsi trombosit.
Dalam keadaan normal jumlah trombosit sangat dipengaruhi oleh cara menghitungnya dan berkisar antar 150.000 – 400.000 per µl darah.
       Pada umumnya, jika morfologi dan fungsi trombosit normal, perdarahan tidak terjadi jika jumlah lebih dari 100.00/µl. Jika fungsi trombosit normal, pasien dengan jumlah trombosit diatas 50.000/µl tidak mengalami perdarahan kecualai terjadi trauma atau operasi. Jumlah trombosit kurang dari 50.000/µl digolongkan trombositopenia berat dan perdarahan spontan akan terjadi jika jumlah trombosit kurang dari 20.000/µl.

Jumat, 22 Juni 2012

Isolasi Dan Inokulasi Bakteri


   Isolasi adalah merupakan cara memisahkan mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut disebut kultur murni (Rusli, 2010 hal.14).
   Isolasi bakteri dilakukan dengan menanamkan specimen langsung ke atas permukaan medium padat (lempeng agar) yang cocok, dan kemudian diinkubasi pada suhu kamar. Pada keadaan tertentu isolasi dilakukan dari rapat medium atau medium cair. Isolasi dilakukan sedemikian sehinggga bahan pemeriksaan diencerkan dan pada akhirnya setelah dibiakkan semalaman, bakteri yang ada dalam spesimen akan tumbuh sebagai koloni-koloni yang terpisah dari bahan lain (Baedah,2001).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat. Dalam biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri. Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua komponen suatu organisme. Dengan demikian, pertambahan ukuran yang diakibatkan oleh bertambahnya air atau karena deposit lipid bukan merupakan pertumbuhan sejati. Multiplikasi sel adalah konsekuensi pertumbuhan. Pada organisme bersel satu, multiplikasi menghasilkan pertambahan jumlah organisme yang membentuk populasi atau kultur (Pratiwi, 2008 hal. 106).
Pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan . pertumbuhan ketahanan bakteri tergantung pada pengaruh luar, seperti makanan (nutrisi), atmosfer, suhu, lengas, konsentrasi ion hidrogen, cahaya, dan berbagai zat kimia yang dapat menghambat atau membunuh (Irianto, 2006 hal. 122).
Untuk menegakkan diagnosis bakteriologis, sebaiknya biakan bakteri berada dalam keadaan murni atau tidak tercampur dengan bakteri-bakteri lain. Biakan murni diperlukan untuk mempelajari ciri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi imunologi, dan kerentanan bakteri terhadap zat anti bakteri (Irianto, 2006 hal. 126).
Pada umumnya biakan murni dapat diperoleh dengan cara-cara berikut (Irianto 2006 hal.126-128) 
1. Cara penggarisan
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik, cara ini adalah yang paling praktis. Setiap laboratorium memiliki cara atau metode pengerjaan yang berbeda-beda, tetapi tujuannya adalah sama, yaitu untuk membuat garis sebanyak mungkin pada permukaan lempeng medium pembiakan dengan ose atau jarum bahan pemeriksaan yang terlepas pada garis-garis tersebut semakin lama semakin sedikit, sehingga pada garis-garis terakir koloni-koloni bakteri yang terbentuk akan terpisah agak jauh. Sebelum dilakukan penanaman harus diperhatikan agar permukaan lempeng medium pembiakan itu kering, bila masih terdapat tetes embun perlu dikeringkan dahulu dengan cara menyandarkan pinggan petri terbalik pada tepi tutupnya.
2. Cara tuang
Isolasi bakteri dengan cara tuang ini umumnya dilakukan untuk menentukan perkiraan jumlah bakteri hidup dalam suatu cairan, misalnya air, susu, kemih atau biakan bulyon. Hasilnya dinyatakan dalam jumlah koloni, yang berarti jumlah bakteri hidup dalam tiap milimeter cairan yang diperiksa. Cara pengerjaannnya adalah sebagai berikut :
a. Dari suspensi bahan pemeriksaan dibuat pengenceran.
b. Dari tiap pengenceran diambil satu milimeter dan diletakkan ke dalam pinggan petri steril.
c. Ke dalam tiap pinggan petri tersebut dituang medium pembiakan yang telah dicairkan dan didinginkan sampai suhu kira-kira 40oC-45oC. Dengan perlahan-lahan pinggan petri itu digoyang dengan gerakan memutar tanpa diangkat dari medium meja, sehingga bahan pemeriksaan tercampur rata dalm medium pembiakan kemudian didiamkan sampai beku.
d. Pengeraman dilakukan pada suhu yang sesuai selama 18-20 jam, kemudian koloni-koloni diitung. Dalam hal bahan pemeriksaan tidak murni untuk penelitian koloni bakteri yang dicari, ciri-ciri koloni dan reaksi terhadap medium pembiakan membantu memisahkan berbagai bakteri.
3. Cara menanam dalam medium pembiakan miring
Untuk mendapat biaka murni penanaman dalam medium pembiakan miring sebagai berikut :
a. Tabung medium pembiakan miring dipegang dengan tangan kiri di bagian ujung bawah. Bahan penanaman diambil dengan jarum dari koloni pada lempeng pembiakan.
b. Dengan jari kelingking tangan kanan tutup tabung dijepit dan sambil diputar ditarik keluar. Setelah itu segera mulut tabung dijilatkan pada api.
c. Dengan mulut tabung masih tetap menghadap api, biakan yang melekat pada ujung jarum ditanam pada permukaan medium pembiakan miring tersebut dimulai dari dasar tabung di buat garis berkelok-kelok sampai ke atas. Cara ini dilakukan bila penanaman ini hanya dimaksudkan untuk memperbanyak biakan atau untuk persediaan.
d. Segera setelah menanam mulut tabung dijilatkan pada api/. Kemudian egera ditutup dan jarum bekas penanaman dipijarkan sebelum diletakkan kembali ke tempatnya.
e. Pengeraman dilakukan pada suhu yang sesuai selama 18-20 jam.

Senin, 18 Juni 2012

titration iodimetri


Iodimetri une analyse titrimétrique sont directement utilisées pour le thiosulfate de sodium ou zatreduktor avec une solution d'iode ou en ajoutant un excès de solution standard. L'excès d'iode est titré de retour avec larutantiosulfat.
Pour les composés ayant un potentiel de réduction à faible peut être direksikansecara parfaite dans des conditions acides. Les indicateurs utilisés dans cette méthode est un indicateur kanji.Dalam iodometrik méthode, nous utilisons un indicateur à l'amidon de dimanawarna solution d'iode 0,1 N est suffisamment intense pour que l'iode peut agir comme un indicateur pour lui-même. L'iode a également donné une couleur pourpre intense ou violetyang solvant pour les matières telles que le tétrachlorure de carbone et le chloroforme de chlorure. Solution Namundemikan de l'amidon est plus couramment utilisé, parce que le bleu foncé iode-amidon darikompleks acte comme un test très sensible pour certains iodine.Dalam procédé indirect pengoksid nombreuses et puissantes dapatdianalisis agents en ajoutant l'iodure de potassium et en titrant l'excès d'iode yangdibebaskan. Parce que de nombreux agents sont nécessaires solution d'acide pengoksid à réagir avec de l'iode, le thiosulfate de sodium est couramment utilisé comme titrannya.Iodimetri et iodométrie est la méthode fondamentale de la détermination de la détermination quantitative est le nombre de je
2
, Qui réagit avec les images ou formé oleh1

Minggu, 03 Juni 2012

Titrasi Permanganometri

Pengertian Permanganometri
Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer.Pembakuan KMnO4 dibuat dengan melarutkan KMnO4 dalam sejumlah air, dan mendidihkannya selama beberapa jam dan kemudian endapan MnO2 disaring. Endapan tersebut dibakukan dengan menggunakan zat baku utama, yaitu natrium oksalat. Larutan KMnO4 yang diperoleh dibakukan dengan cara mentitrasinya dengan natrium oksalat yang dibuat dengan pengenceran kristalnya pada suasana asam. Pada pembakuan larutan KMnO4 0,1 N, natrium oksalat dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna merah jambu pucat. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO4 (anonim, 2009.d).
Pada permanganometri titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi. 
Kalium permanganat sukar diperoleh secara sempurna murni dan bebas sama sekali dari mangan oksida. Lagipula, air suling yang biasa mungkin mengandung zat-zat pereduksi yang akan bereaksi dengan kalium permanganat dengan membentuk mangan dioksida.
Kalium permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan umumnya titrasi dilakukan dalam suasan asam karena karena akan lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya. Namun ada beberapa senyawa yang lebih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohnya hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat .Reaksi dalam suasana netral yaitu :
MnO4 + 4H+ + 3e → MnO4 +2H2O
Kenaikan konsentrasi ion hidrogen akan menggeser reaksi kekanan
Reaksi dalam suasana alkalis :
MnO4- + 3e → MnO42-
MnO42- + 2H2O + 2e → MnO2 + 4OH-
MnO4- + 2H2O + 3e → MnO2 +4OH-
Reaksi ini lambat dalam larutan asam, tetapi sangat cepat dalam larutan netral. Karena alasan ini larutan kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam air, lebih lazim adalah untuk memanaskan suatu larutan yang baru saja dibuat sampai mendidih dan mendiamkannya diatas penangas uap selama satu /dua jam lalu menyaring larutan itu dalam suatu penyaring yang tak mereduksi seperti wol kaca yang telah dimurnikan atau melalui krus saring dari kaca maser.
Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan pereaksi ini, namun beberapa pereaksi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta bahwa banyak reaksi permanganat berjalan lambat, akan lebih banyak kesulitan lagi yang akan ditemukan dalam penggunaan reagen ini sebagai contoh, permanganat adalah agen unsur pengoksida, yang cukup kuat untuk mengoksida Mn(II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan
3Mn2+ + 2MnO4- + 2H2O → 5MnO2 + 4H+
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2 .
Tindakan pencegahan khusus harus dilakukan dalam pembuatan larutan permanganat. Mangan dioksidasi mengkatalisis dekomposisi larutan permanganate. Jejak-jejak dari MNO2 yang semula ada dalam permanganat. Atau terbentuk akibat reaksi antara permanganat dengan jejak-jejak dari agen-agen produksi didalam air, mengarah pada dekomposisi. Tindakan ini biasanya berupa larutan kristal-kristalnya, pemanasan untuk menghancurkan substansi yang dapat direduksi dan penyaringan melalui asbestos atau gelas yang disinter untuk menghilangkan MNO2. Larutan tersebut kemudian distandarisasi dan jika disimpan dalam gelap dan tidak diasamkan konsentrasinya tidak akan banyak berubah selama beberapa bulan.
Penentuan besi dalam biji-biji besi adalah salah satu aplikasi terpenting dalam titrasi-titrasi permanganat. Asam terbaik untuk melarutkan biji besi adalah asam klorida dan timah (II) klorida sering ditambahkan untuk membantu proses kelarutan.
Sebelum dititrasi dengan permanganat setiap besi (III) harus di reduksi menjadi besi (II). Reduksi ini dapat dilakukan dengan reduktor jones atau dengan timah (II) klorida. Reduktor jones lebih disarankan jika asam yang tersedia adalah sulfat mengingat tidak ada ion klorida yang masuk .
Jika larutannya mengandung asam klorida seperti yang sering terjadi reduksi dengan timah (II) klorida akan lebih memudahkan. Klorida ditambahkan kedalam larutan panas dari sampelnya dan perkembangan reduksi diikuti dengan memperhatikan hilangnya warna kuning dari ion besi (anonim,2009.c).
Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam lemah, netral atau basa lemah. Dalam larutan yang bersifat basa kuat, ion permanganat dapat tereduksi menjadi ion manganat yang berwarna hijau.
Titrasi harus dilakukan dalam larutan yang bersifat asam kuat karena reaksi tersebut tidak terjadi bolak balik, sedangakan potensial elektroda sangat tergantung pada pH.
Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti :
(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.
(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4. (anonim,2009.a)

 Prinsip Titrasi Permanganometri
Prinsip titrasi permanganometri adalah berdasarkan reaksi oksidasi dan reduksi. Pada percobaan permanganometri ini, secara garis besarnya terbagi atas 2 komponen utama yang secara skema dapat digambarkan sebagai berikut:
Permanganometri

Zat pentiter Zat yang dititer
(di dalam buret) (di dalam erlenmeyer)

KMnO4 H2C2O4

Akhir titrasi : Grek zat pentiter = Grek zat yang dititer
V1. N1 = V2. N2
Gambar 2.1 Skema Komponen Utama Permanganometri
(Anonim,2009.d)

 Reaksi-reaksi Kimia dalam Permanganometri
Kalium permanganat yang digunakan pada permanganometri adalah oksidator kuat yang dapat bereaksi dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari pH larutannya. Kekuatannya sebagai oksidator juga berbeda-beda sesuai dengan reaksi yang terjadi pada pH yang berbeda itu. Reaksi yang beraneka ragam ini disebabkan oleh keragaman valensi mangan. Reduksi MnO4- berlangsung sebagai berikut:
a.dalam larutan asam, [H+] 0,1 N atau lebih
MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O
b.dalam larutan netral, pH 4 – 10 
MnO4- + 4H+ + 3e- Mn­­O2 ↓ + 2H2O
c.dalam larutan basa, [OH-] 0,1 N atau lebih
MnO4- + e- MnO42-
Kebanyakan titrasi ini dilakukan dalam keadaan asam, seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1. Reaksi-reaksi kimia dalam permanganometri
Analat
Reaksi separuh (oksidasi)
Sn2+
H2O2
Fe2+
Fe(CN)64-
H2C2O4 
HNO2
K

Uranium(IV)
Vanadium(IV)
Antimon (III)
Arsenik(III)
Br-
Mo3+
Ti3+
W3+
Sn2+ Sn4+ + 2e-
H2O2 O2(g) + 2H+ + 2e-
Fe2+ Fe3+ +2e-
Fe(CN)64- Fe(CN)63-
H2C2O4 2CO2 + 2H+ + 2e-
HNO2 + H2O NO3- + 3H+ + 2e-
K2Na[Co(NO2)6] + 6H2O Co2+ + 6NO3- +12H+ + 2K++ Na+ + 11e-
U4+ + 2H2O UO22++ 4H++ 2e-
VO2+ + 3H2O V(OH)4-+ 2H++ e-
HSbO2 + 2H2O H3SbO4
HAsO2+ 2H2O H2AsO4 + 2H+ + 2e
2Br-- Br2 + 2e-
Mo3++ H2O MoO22+ + 4H+ + 1e-
Ti3+ + 2H2O TiO2+ + 2H+ +3e-
W3+ + 2H2O WO22+ + 4H+ + 2e-
(Sumber : Anonim, 2009.d)
2.4. Sumber-sumber Kesalahan Titrasi Permanganometri
Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada:
1.Larutan pentiter KMnO4­ pada buret
Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa.
2.Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4
Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+­.
MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+
3.Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4
Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air.
H2C2O4 + O2 H2O2 + 2CO2↑
H2O2 H2O + O2↑
Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan (anonim,2009.b).

 Aplikasi Permanganometri
Sistem Pengolahan Air Asin 
Alat pengolah air asin ada banyak macamnya. Selama ini untuk mengolah air asin dikenal dengan cara destilasi, pertukaran ion, elektrodialisis, dan osmosis balik. Masing-masing teknologi mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pemanfaatan teknologi pengolahan air asin harus disesuaikan dengan konsidi air baku, biaya yang tersedia, kapasitas dan kualitas yang diinginkan oleh pemakai air. Di antara berbagai macam teknologi tersebut yang banyak dipakai adalah teknologi destilasi dan osmosis balik. Teknologi destilasi umumnya banyak dipakai ditempat yang mempunyai energi terbuang (pembakaran gas minyak pada kilang minyak), sehingga dapat menghemat biaya operasi dan skala produksinya besar (>500 m3/hari). Sedangkan teknologi osmosis balik banyak dipakai dalam skala yang lebih kecil.
Keunggulan teknologi membran osmosis balik adalah kecepatannya dalam memproduksi air, karena menggunakan tenaga pompa. Kelemahannya adalah penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak kapur atau posfat yang umum terdapat dalam air asin atau laut. Untuk mengatasi kelemahannya pada unit pengolah air osmosa balik selalu dilengkapi dengan unit anti pengerakkan dan anti penyumbatan oleh bakteri. Sistem membran reverse yang dipakai dapat berupa membran hollow fibre, lempeng/plate atau berupa spiral wound. Membran ini mampu menurunkan kadar garam hingga 95-98%. Air hasil olahan sudah bebas dari bakteri dan dapat langsung diminum.
Teknologi pengolahan air asin sistem osmosis balik banyak dipakai di banyak negara seperti Amerika, Jepang, Jerman dan Arab. Teknologi ini banyak dipakai untuk memasok kebutuhan air tawar bagi kota-kota tepi pantai yang langka sumber air tawarnya. Pemakai lain adalah kapal laut, industri farmasi, industri elektronika, dan rumah sakit. 
Pada proses dengan membran, pemisahan air dari pengotornya didasarkan pada proses penyaringan dengan skala molekul. Di dalam proses desalinasi air laut dengan sistem osmosis balik, tidak memungkinkan untuk memisahkan seluruh garam dari air lautnya, karena akan membutuhkan tekanan yang sangat tinggi sekali. Pada prakteknya untuk menghasilkan air tawar, air asin atau air laut dipompa dengan tekanan tinggi ke dalam suatu modul membran osmosis balik yang mempunyai dua buah pipa keluaran, yakni pipa keluaran untuk air tawar yang dihasilkan dan pipa keluaran untuk air garam yang telah dipekatkan. 
Di dalam membran osmosis balik tersebut terjadi proses penyaringan dengan ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar dari pada molekul air, misalnya molekul garam dan lainnya, akan terpisah dan akan ikut ke dalam air buangan. Oleh karena itu air yang akan masuk ke dalam membran osmosis balik harus mempunyai persyaratan tertentu, misalnya kekeruhan harus nol, kadar besi harus < 0,1 mg/l, pH harus dikontrol agar tidak terjadi pengerakan kalsium karbonat dan lainnya.

Gambar 2.2 Sistem Pengolah Air Asin Bergerak

Pengolahan air minum dengan sistem osmosis balik terdiri dari dua bagian, yakni unit pengolahan awal dan unit osmosis balik. Salah satu contoh diagram proses pengolahan air dengan sistem osmosis balik dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1. Air laut, terutama yang dekat dengan pantai masih mengandung partikel padatan tersuspensi, mineral, plankton dan lainnya, maka air baku tersebut perlu dilakukan pengolahan awal sebelum diproses di dalam unit osmosis balik. Unit pengolahan pendahuluan tersebut terdiri dari beberapa peralatan utama yakni pompa air baku, tangki reaktor (kontaktor), saringan pasir, filter mangan zeolit, dan filter untuk penghilangan warna (color removal), dan filter cartridge ukuran 0,5 m. Sedangkan unit osmosis balik terdiri dari pompa tekanan tinggi dan membran osmosis balik, serta pompa dosing klorin dan sterilisator ultra violet (UV) (anonim,2009.e)

Sabtu, 19 Mei 2012

modding android


 Pengertian Modding
Istilah modding sendiri artinya modifikasi. Dimana kita memodifikasi ponsel secara software (perangkat lunak) yang biasa disebut firmware, maupun hardware (perangkat keras) yaitu fisik ponsel itu sendiri.
Modding pada level software relatif lebih aman dibandingkan dengan modding pada level hardware. Sebab jika terjadi masalah / kesalahan pada proses modding, kita bisa dengan mudah mengembalikan kondisi firmware seperti semula (dengan catatan kita sudah melakukan proses backup data), kecuali untuk kasus2 tertentu. Sedangkan untuk modding pada level hardware, jika terjadi kesalahan pada prosesnya, resiko kerusakan ponsel akan lebih besar dan lebih sulit diperbaiki. Jika Anda menggunakan tutorial / panduan dalam melakukan modding, sangat disarankan untuk membaca dengan teliti dan mengikuti instruksi2 dalam tutorial tersebut. Karena satu hal kecil saja yang terlewatkan bisa menentukan berhasil atau tidaknya proses modding.
   Beberapa hal yang dibutuhkan untuk Modding:
1.       Kesadaran penuh bahwa dengan memodifikasi ponsel, Anda sebagai orang yg melakukan modifikasi yang bertanggung jawab penuh atas segala macam resiko yang terjadi bila ada kesalahan dalam prosesnya. Yang antara lain : garansi ponsel menjadi hangus / tidak berlaku lagi, kehilangan data, sebagian fungsi / fitur ponsel mengalami gangguan, bahkan sampai yang paling parah yaitu kerusakan total pada ponsel yang dimodifikasi. Sehingga kesalahan tidak dapat dilimpahkan ke pihak vendor / pembuat ponsel,semua resiko ditanggung sendiri. Pengetahuan yang cukup tentang modding / panduan modding yang benar yang dibuat oleh orang-orang yang sudah berhasil memodifikasi ponselnya, yang hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, serta istilah-istilah yang umum digunakan oleh modder ponsel (orang yang melakukan modifikasi), sehingga lebih mudah mengikuti tutorial dan paham proses apa yang sedang dilakukan.
2.      Bahan-bahan dan alat-alat (baik software maupun hardware) untuk praktek modifikasi sesuai dengan jenis modifikasi yang diinginkan. Masing-masing software yang digunakan untuk memodifikasi ponsel memiliki fungsi yang berbeda-beda. Beberapa software bisa digunakan untuk lebih dari 1 jenis modifikasi, lainnya hanya untuk 1 jenis modifikasi saja. Jadi sebaiknya sebelum memulai proses modifikasi, Anda banyak membaca / mencari informasi tentang kegunaan, kelebihan, serta kekurangan masing-masing software untuk modding tersebut.
3.     Keberanian, konsentrasi dan kesabaran tinggi. Keberanian diperlukan untuk melakukan modding, karena untuk Anda yang awam tentang dunia IT, Anda akan berhadapan dengan serangkaian prosedur yang terlihat sangat rumit, dimana Anda akan berhadapan dengan system ponsel yang mungkin belum pernah Anda lihat sebelumnya. Keberanian juga diperlukan untuk menerima resiko jika terjadi kesalahan dalam proses modding (lihat point 1 di atas). Konsentrasi dibutuhkan untuk meminimalisir resiko gagal, dan kesabaran tinggi untuk membaca, mencari tahu, segala macam informasi yang mendukung kesuksesan proses modding yang akan dilakukan. Semakin banyak membaca, akan semakin mudah mempraktekkannya. Jika sudah melakukan semua yang disebutkan di atas tetapi tetap menghadapi kendala / masalah, jangan ragu2 untuk bertanya kepada yang sudah berhasil melakukan modifikasi yang sama seperti yang Anda lakukan pada ponsel Anda.
4.     Hindari rasa panik / takut jika terjadi kesalahan dalam proses modding atau jika hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan. Periksa dengan teliti semua proses dari awal. Cocokkan dengan tutorial / panduan yang Anda gunakan. Untuk modding software, umumnya Anda tinggal mengulang proses modding dari awal saja. Pastikan jangan sampai terjadi kesalahan lagi.
  Tipe ponsel yang bisa di-modding
Tipe tipe yang banyak dijumpai di pasaran umumnya bisa di-modding. Yang pasti, perhatikan tutorial / panduan yang Anda gunakan dalam memandu proses modding. Jika tidak tercantum tipe ponsel Anda, sebaiknya jangan digunakan. Setiap tutorial pasti akan menyebutkan ponsel tipe apa yang bisa digunakan untuk mengikuti tutorial modding tersebut. Untuk saat ini, untuk ponsel2 Sony Ericsson dengan platform Symbian UIQ (misal: P9xx, M600i, W950i, modding yang bisa dilakukan baru sebatas merubah icon pada desktop dan main menu.
    Peralatan Modding S40
·        JAF =>Software yang gunanya untuk ngeflash, Hack Java permission.dll
·        Ppmod =>software yang berguna untuk modding firmware dan ganti tulisan dll.note: download keduanya dan extrack dlam 1 folder
·        mobiMB => Software untuk baca file system hp
·        Oxycube =>ini juga Software untuk baca system hp
D.    Langkah-angkah  yang harus diperhatikan sebelum modding handphone
·        kenali dulu nomor CID. Nomor CID adalah nomor yang menentukan jenis proteksi ponsel yang digunakan oleh Sony Ericsson.
·        jenis chipset berapa yang digunakan.
·        Tipe sekuriti yang digunakan pun juga harus diperhatikan karena jika kita menggunakan file yang tidak cocok dengan file sekuriti tersebut maka modding tidak bisa akan berhasil seperti yang kita inginkan.
Jika kita ingin melihat nomor CID dan jenis chip yang dipakai kita bisa menggunakan software a2uploder. Software ini banyak digunakan oleh para pakar modding handphone Sony ericsson.
·        melakukan backup data ponsel
·        mencari apa yang ingin kita upgrade firmwarenya. Firmware adalah Software / perangkat lunak yang dibuat oleh vendor (perusahaan pembuat ponsel) untuk mengoperasikan fitur-fitur ponsel, yang terdiri dari beberapa bagian yang lebih kecil.
Bila sebelumnya untuk memodifikasi handphone Sony
Ericsson w910i selalu menggunakan program A2uploader,
namun sekarang modifikasi dapat juga menggunakan aplikasi “jjPatcher” yang ternyata lebih singkat dan sederhana tanpa harus mematikan handphone.Untuk memodifikasi dengan menggunakan “jjPatcher”sebelumnya download terlebih dahulu aplikasinya
alat pathing kemudian ekstrak file hasil download tadi (hasilnya menjadi
Patcher.jar dan bpatch.exe).Langkah selanjutnya:
1.       Instal aplikasi jjPatcher(Patcher.jar)di handphone,kemudian pindahkan aplikasi hasil instal tadi ke phone memory.
2.      Tahap pertama memang masih menggunakan program A2uploader pilih file system dengan mematikan handphone, lalu colokan usb ke pc sambil menekan tombol c  maka akan tampil seperti ini lalu masuk ke folder “TPA/PRESET/ SYSTEM/AMS”.
3.     Di dalam folder /AMS akan nada file
jab3b4ded00cb34b3cc77a6699f87ac10753fa701.b
4.     Copy file tersebut ke PC dengan klik kanan pada folder ams tersebut lalu klik opsi “Read”.
5.      Buka folder ph_out pada PC, lalu buka folder ams di dalam folder ph_out kemudian cari file  
jab3b4ded00cb34b3cc77a6699f87ac10753fa701.b
drag file jab hasil copy tadi ke
“bpatch.exe” (hasil ekstrak file download).
6.     Bila sudah di drag,masukan kembali file jab tadi ke TPA/PRESET/SYSTEM/AMS.Nyalakan handphone,kemudian file-file ***.vkp patch untuk modifikasi :
·        Buat folder baru di memory card di dalam folder ‘’Other”dengan nama patches.
·        Masukan file-file ***.vkp yang di perlukan untuk memodifikasi ke dalam folder patches tersebut.
Kemudian jalankan aplikasi jjPatcher hasil instal tadi untuk mengaktifkan file ***.vkp patchnya. Banyak sekali yang
dapat dimodifikasi dengan menggunakan aplikasi jjPatcher diantaranya : memperpanjang nada pesan masuk, mengaktifkan radio tanpa headset merubah icon menu dan banyak lagi lainnya.File-file ***.vkp patch akan otomatis mati apabila handphone dimatikan ataupun direstart ulang, karena itu file-file tersebut harus  diaktifkan kembali dengan  menjalankan aplikasi jjPatcher setiap habis merestart handphone.Harap diperhatikan bahwa file-file ***. Vkp tersebut harus sesuai dengan firmware dari handphone yang akan dimodif, akan lebih baik bila menginstal
file-file ***.vkp tersebut  satu persatu agar nanti kelihatan bila ada file ***.vkp yang tidak bisa aktif.