Selasa, 03 April 2012

Mikroskop Binokuler


A.    Pengertian Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler adalah Alat yang  digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan dari atas ataupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler memiliki dua buah lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata. Kekuatan pembesarannya tidak terlalu kuat, umumnya objektif 1X dan 2X serta okuler 10X dan 15X.
Pengertian lain tentang mikroskop binokuler merupakan Suatu alat dengan lensa obyektif. Lensanya harus berdiameter besar karena diatasnya akan dipasangi system lensa lain yang terpisah dalam posisi parallel dan jalur sinar terpisah untuk mata kanan dan kiri. Mikroskop ini tidak memiliki kondensor, tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang.
Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop binokuler adalah bahwa aperture numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda. Karenanya seseorang harus menggunakan mikroskop majemuk, yang memiliki obyektif dengan diameter yang lebih besar dan karenanya meningkatkan aperture numerical.
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis transparan, penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Menurut tim pengajar (2010), mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut :
1.      Objektif 4X dan okuler 10X, pembesarannya 40X.
2.      Objektif 10X dan okuler 10X, pembesarannya 100X.
3.      Objektif 40X dan okuler 10X, pembesarannya 400X.
4.      Objektif 100X dan okuler 10X, pembesarannya 1000X.
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik adalah 100X yang disebut dengan objektif emersi, disebut demikian karena penggunaannya harus menggunakan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula

B.     BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP
Mikroskop binokuler terdiri dari beberapa bagian,antara lain:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlFoG7ad4BJOJd5Cqk1X_xcN0W71uZD17xCgHCxG2Jhyphenhyphenw_n66OM1KBkAYXf9pKl1O3jFbh_woFUxUpQ1hyphenhyphen_MqoKzAJQZrZR_DT0eRKMsNhROSUH4pAb5AQ3RNC-qDu839JiMMcc9T5v5N_/s400/396px-Optical_microscope_nikon_alphaphot.jpg

Keterangan :
1.      Lensa Okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2.      Revolve pemutar lensa obyektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x
3.      Lensa Objektif
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
4.      Tombol pengatur fokus kasar (Makrometer)
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
5.      Tombol pengatur fokus halus (Mikrometer)
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
6.      Meja Preparat
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser
7.      Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar
8.      Diafragma
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar
9.      Pengatur letak preparat.
C. Cara Menggunakan Mikroskop
1.      Periksalah mikroskop yang akan dipakai. Bersihkan meja kacanya dengan lap dan lensa-lensanya dengan kertas lensa.
2.      Gunakan meja sediaan warna putih untuk melihat objek yang tidak transparan dan penyinaran dari atas sedangkan untuk mengamati objek yang transparan sebaiknya menggunakan sinar dari bawah dan meja sediaan kaca yang bening. Akan tetapi dalam prakteknya tergantung dari kelengkapan mikroskop dan selera si pengamat.
3.      Objek yang diamati dapat kering dan dapat pula terendam air, dengan meletakkanya di atas kaca objek, dalam cawan ataupun langsung di atas meja kaca.
4.      Aturlah jarak kedua lensa okuler sehingga sesuai dengan jarak kfua mata. Jika telah sesuai, lapangan optik akan tampak berbentuk bulat.
5.      Dengan kedua mata, objek dilihat melalui lensa okuler. Fokuskan objek dengan memutar sekrup pengarah.
6.      Setelah selesai bekerja, bersìkan meja sediaan, lalu simpan mikroskop tersebut dalam kotaknya dari dan kuncilah.
Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan menggunakan mikroskop.
1.      Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah,dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
2.      Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
3.      Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
4.      Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kmd lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.
5.      Amati preparat, apabila perlu digambar
6.      Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
D. Pemeliharaan Mikroskop
1.      Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu
2.      Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
3.      Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
4.      Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen.
5.      Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.

E. Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).

F. Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler.
Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
G.  Perbedaan Mikroskop Binokuler dan Polasisasi
1.   Mikroskop binokuler mempunyai dua lensa okuler sedangkan mikroskop polarisasi hanya mempunyaI satu lensa okuler.
2.   Mikroskop binokuler digunakan untuk mengamati preparat fosil sedangkan mikroskop polarisasi digunakan untuk mengamati sayatan tipis pada batuan dan mineral.
3.   Mikroskop binokuler memerlukan cahaya dari luar untuk pengamatan fosil yang bukan dalam bentuk sayatan tipis, walaupun sudah ada sumber cahaya dari mikroskop tersebut sedangkan mikroskop polarisasi tidak memerlukan cahaya dari luar
H.  Bagian Utama Mikroskop Binokuler
1. Tubus Atas merupakan bagian mikroskop yang terdapat pada bagian tengah yang terdiri dari :
·         lubang pengamatan adalah tempat mata pada saat mengamati preparat melalui lensa okuler.
·          lensa okuler , berfungsi sebagai tempat untuk mengamati atau untuk melihat preparat fosil yang diletakkan di atas meja objek, terdiri dari 2 buah lensa okuler.
·          dioptering, merupakan bagian dari lensa okuler yang berbentuk cincin, berfungsi untuk mengatur atau memutar kedudukan lensa okuler.
·          pengatur jarak lensa okuler, berfungsi untuk mengatur jarak lensa yang disesuaikan dengan mata orang yang melakukan pengamatan
·          sekrup pengunci tubus berfungsi untuk mengunci kedudukan tubus sehingga tidak bergerak selama melakukan pengamatan.
·         Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada saat mengambil atau memindahkan mikoskop.
·          Revolver yaitu bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa objektif dan juga untuk memutar lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang akan digunakan.
·         Lensa objektif berfungsi sebagai alat untuk memperbesar objek yang diamati, lensa objektif ini terdiri dari 4 buah lensa dengan perbesaran yang berbeda.

2. Tubus Tengah merupakan bagian mikroskop yang terdapat pada bagian tengah yang terdiri dari:
·         Lubang meja objek, berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya yang berasal dari iluminator.
·          Lensa betrand atau lensa meja objek yang berfungsi untuk memusatkan cahaya yang melawati lubang meja objek
·          Penjepit preparat (specimen clip) berfungsi untuk menjepit preparat selama pengamatan sehingga kedudukannya tetap dan tidak bergeser.
·         Sekrup penjepit preparat, berfungsi sebagai alat untuk menguncipenjepit preparat.
·         Skala absis menunjukkan posisi atau kedudukan preparat yang diamati atau menunjukkan nilai pada sumbu X.
·         Skala ordinat berfungsi sebagai penentu posisi atau kedudukan preparat pada sumbu Y.
·         Nonius skala absis yaitu nilai atau ukuran terkecil pada skala absis yang berfungsi untuk menentukan ketepatan dari nilai yang ditunjukkan oleh sumbu X.
·         Nonius skala ordinat, berfungsi untuk menentukan ketepatan nilai pada sumbu y.
·         Pengarah skala absis berfungsi untuk menggerakkan preparat dengan arah kiri kanan sesuai dengan absis atau sumbu X.
·         Pengarah skala ordinat berfungsi untuk menggerakkan preparat dengan arah depan belakang sesuai dengan ordinat atau sumbu Y.
·         Penyangga meja objek berfungsi untuk menyangga meja objek.
·         Diafragma berfungsi untuk mengarahkan dan memusatkan cahaya.
·         Bukaan diafragma berfungsi untuk mengarahkan dan membuka diafragma agara tidak terganggu pada saat melakukan pengamatan.
·         Pengarah kasar berfungsi untuk menggerakkan meja objek guna mengatur jarak antara preparat dengan lensa objektif untuk memfokuskan bayangan agar tampak jelas.
·         Pengarah halus berfungsi untuk mengatur agar diperoleh tampilan bayangan objek.



3. Tubus Bawah merupakan bagian dari mikroskop yang terdapat pada bagian bawah yang terdiri atas :
·         Iluminator berfungsi sebagai tempat asal cahaya.
·         Selubung iluminator berfungsi sebagai alat pelindung ilumintor.
·         Brightness controll dial berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan arus atau sumber cahaya.
·         Kabel mikroskop berfungsi sebagai penghubung antara mikroskop dengan sumber arus listrik.






















DAFTAR PUSTAKA
http://alfonsussimalango.blogspot.com/2009/11/pengenalan-alat.html diunduh tanggal 09 desember 2011,08.25 WIB
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf diunduh tanggal 11 Desember 2011 , 17.03
http://biopasat.blogspot.com/2010/07/mikroskop.html Diakses tanggal 7 Desember 2011, 14.39 WIB
http://amintabin.blogspot.com/2010/08/mikroskop-stereo.html Diakses tanggal 7 Desember 2011, 14.41 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar