Sabtu, 12 Mei 2012

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

Laju Endap Darah (LED) merupakan pemeriksaan yang mengukur kecepatan pengendapan sel darah merah dalam waktu tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam. LED menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara sel darah merah dengan plasma. Pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan atas indikasi yang penting untuk uji saring terhadap penyakit infeksi. Salah satu yang dapat mempengaruhi hasil Laju Endap Darah (LED) adalah suhu ruangan, apabila suhu tinggi maka nilai LED meningkat, karena eritrosit mudah mengendap.
Penelitian ini penulis lakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode westergreen modikasi (sediplas) yang dilakukan pada suhu ruangan diantaranya suhu pada kamar dan pada ruang ber-AC
Penelitian dilakukan terhadap 50 sampel darah untuk pemeriksaan LED metode westergreen sediplas pada suhu ruangan 280C ( suhu kamar ) dan suhu ruangan 180C ( ruang ber- AC ).
Setelah dilakukan perhitungan secara statistic dengan uji “t”, didapatkan nilai rata-rata untuk LED metode westergreen sediplas pada suhu ruangan 280C yaitu 17,08 sedangkan pada suhu ruangan 180C ( ruang ber- AC ) didapat nilai rata-rata yaitu 15,22 dan didapat rata-rata selisih -1,86 dengan standar deviasi 8,023 dan nilai “t” statistik -1,639 berdasarkan table paired T-tes diketahui bahwa nilai p-value 0,10 lebih besar dari 0,05 maka terima hipotesis nol, artinya tidak dapat perbedaan rata-rata LED metode westergreen sediplas pada suhu ruangan 280C ( suhu kamar ) dan LED metode westergreen sadiplas pada suhu ruangan 180C ( ruang ber- AC ).

Metode
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang menyakinkan. Dengan metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe. Kenyataan inilah yang menyebabkan para klinisi lebih menyukai metode Westergreen daribada metode Wintrobe. Selain itu, International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen.
LED berlangsung 3 tahap, tahap ke-1 penyusunan letak eritrosit (rouleaux formation) dimana kecepatan sedimentasi sangat sedikit, tahap ke-2 kecepatan sedimentasi agak cepat, dan tahap ke-3 kecepatan sedimentasi sangat rendah.

prosedur:
Metode Westergreen
  • Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
  • Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.
  • Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung.
  • Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar