Senin, 07 Mei 2012

PEMERIKSAAN TRANSUDAT DAN EKSUDAT


PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
1.      Jumlah
Ukurlah dan catatlah volume yang didapat dengan pungsi. jika semua cairan dikeluarkan jumlah itu memberi petunjuk tentang luasnya kelainan.
2.      Warna
Mungkin sangat berbeda-beda. Agak kuning, kuning bercampur hijau, merah jambu, merah, putih serupa susu, dll. Bilirubin memberi warna kuning kepada transudat. darah menjadikannya merah atau coklat, pus memberi warna putih-kuning, chylus putih serupa susu, B.pyocyaneus biru-hijau. Warna transudat biasanya kekuning-kuningan, sedangkan eksudat dapat berbeda-beda warnanya dari putih melalui kuning sampai merah darah sesuai dengan causa peradangan dan beratnya radang. Warna eksudat oleh proses radang ringan tidak banyak berbeda dari warna transudat.  
3.      Kejernihan
Inipun mungkin sangat berbeda-beda dari jernih, agak keruh sampai sangat keruh. Transudat murni kelihatan jernih, sedangkan eksudat biasanya ada kekeruhan. Jika mungkin, kekeruhan yang menunjuk kepada sifat eksudat itu dijelaskan lebih lanjut sebagai umpamanya serofibrineus, seropurulent, serosanguineus, hemoragik, fibrineus, dll.


Kekeruhan pada transudat eksudat terutama disebabkan oleh
·         Leukosit : Kekeruhan yang sangat ringan sampai dengan seperti bubur.
·         Erytrocyt : Kekeruhan berwarna kemerah-merahan
Adanya kekeruhan pada transudat eksudat dinyatakan dengan:
·         Serous                                    
·         Seropurulent
·         Serosanguinis
·         Putrid
·         Purulent
·         Serofibrinous
4.      Bau
Biasanya baik transudat maupun eksudat tidak mempunyai bau bermakna, kecuali kalau terjadi pembusukan protein. Infeksi dengan kuman anaerob dan oleh E.coli mungkin menimbulkan bau busuk, demikian adanya bau mengarah ke eksudat.
5.      Berat Jenis
Harus segera ditentukan sebelum kemungkinan terjadinya bekuuan. Penetapan ini penting untuk menentukan jenis cairan. Kalau jumlah cairan yang tersedia cukup, penetapan dapat dilakukan dengan urinometer, kalau hanya sedikt sebaiknay memakai refraktometer. Seperti sudah diterangkan, nilai berat jenis dapat ikut memberi petunjuk apakah cairan mempunyai ciri-ciri transudat atau eksudat.
6.      Bekuan
Perhatikan terjadinya bekuan, dan terangkan sifatnya (renggang, berkeping, berbutir,  sangat halus, dll). Bekuan itu tersusun dari fibrin dan hanya didapat pada eksudat. Kalau dikira cairan yang dipungsi barsifat eksudat, campurlah sebagian dari cairan itu dengan anticoagulant supaya tetap cair dan dapat dipakai untuk pemeriksaan lain-lain.
Bekuan yang terjadi sangat lambat pada transudat karena kadar fibrinogen yang rendah disebut FIBRINOUS SWAB / PELICLE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar