Isolasi
adalah merupakan cara memisahkan mikroorganisme tertentu dari lingkungan,
sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut
disebut kultur murni (Rusli, 2010 hal.14).
Isolasi bakteri dilakukan dengan menanamkan specimen langsung ke atas permukaan medium padat (lempeng agar) yang cocok, dan kemudian diinkubasi pada suhu kamar. Pada keadaan tertentu isolasi dilakukan dari rapat medium atau medium cair. Isolasi dilakukan sedemikian sehinggga bahan pemeriksaan diencerkan dan pada akhirnya setelah dibiakkan semalaman, bakteri yang ada dalam spesimen akan tumbuh sebagai koloni-koloni yang terpisah dari bahan lain (Baedah,2001).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat. Dalam biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri. Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua komponen suatu organisme. Dengan demikian, pertambahan ukuran yang diakibatkan oleh bertambahnya air atau karena deposit lipid bukan merupakan pertumbuhan sejati. Multiplikasi sel adalah konsekuensi pertumbuhan. Pada organisme bersel satu, multiplikasi menghasilkan pertambahan jumlah organisme yang membentuk populasi atau kultur (Pratiwi, 2008 hal. 106).
Pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan . pertumbuhan ketahanan bakteri tergantung pada pengaruh luar, seperti makanan (nutrisi), atmosfer, suhu, lengas, konsentrasi ion hidrogen, cahaya, dan berbagai zat kimia yang dapat menghambat atau membunuh (Irianto, 2006 hal. 122).
Untuk menegakkan diagnosis bakteriologis, sebaiknya biakan bakteri berada dalam keadaan murni atau tidak tercampur dengan bakteri-bakteri lain. Biakan murni diperlukan untuk mempelajari ciri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi imunologi, dan kerentanan bakteri terhadap zat anti bakteri (Irianto, 2006 hal. 126).
Pada umumnya biakan murni dapat diperoleh dengan cara-cara berikut (Irianto 2006 hal.126-128)
1. Cara penggarisan
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik, cara ini adalah yang paling praktis. Setiap laboratorium memiliki cara atau metode pengerjaan yang berbeda-beda, tetapi tujuannya adalah sama, yaitu untuk membuat garis sebanyak mungkin pada permukaan lempeng medium pembiakan dengan ose atau jarum bahan pemeriksaan yang terlepas pada garis-garis tersebut semakin lama semakin sedikit, sehingga pada garis-garis terakir koloni-koloni bakteri yang terbentuk akan terpisah agak jauh. Sebelum dilakukan penanaman harus diperhatikan agar permukaan lempeng medium pembiakan itu kering, bila masih terdapat tetes embun perlu dikeringkan dahulu dengan cara menyandarkan pinggan petri terbalik pada tepi tutupnya.
2. Cara tuang
Isolasi bakteri dengan cara tuang ini umumnya dilakukan untuk menentukan perkiraan jumlah bakteri hidup dalam suatu cairan, misalnya air, susu, kemih atau biakan bulyon. Hasilnya dinyatakan dalam jumlah koloni, yang berarti jumlah bakteri hidup dalam tiap milimeter cairan yang diperiksa. Cara pengerjaannnya adalah sebagai berikut :
a. Dari suspensi bahan pemeriksaan dibuat pengenceran.
b. Dari tiap pengenceran diambil satu milimeter dan diletakkan ke dalam pinggan petri steril.
c. Ke dalam tiap pinggan petri tersebut dituang medium pembiakan yang telah dicairkan dan didinginkan sampai suhu kira-kira 40oC-45oC. Dengan perlahan-lahan pinggan petri itu digoyang dengan gerakan memutar tanpa diangkat dari medium meja, sehingga bahan pemeriksaan tercampur rata dalm medium pembiakan kemudian didiamkan sampai beku.
d. Pengeraman dilakukan pada suhu yang sesuai selama 18-20 jam, kemudian koloni-koloni diitung. Dalam hal bahan pemeriksaan tidak murni untuk penelitian koloni bakteri yang dicari, ciri-ciri koloni dan reaksi terhadap medium pembiakan membantu memisahkan berbagai bakteri.
3. Cara menanam dalam medium pembiakan miring
Untuk mendapat biaka murni penanaman dalam medium pembiakan miring sebagai berikut :
a. Tabung medium pembiakan miring dipegang dengan tangan kiri di bagian ujung bawah. Bahan penanaman diambil dengan jarum dari koloni pada lempeng pembiakan.
b. Dengan jari kelingking tangan kanan tutup tabung dijepit dan sambil diputar ditarik keluar. Setelah itu segera mulut tabung dijilatkan pada api.
c. Dengan mulut tabung masih tetap menghadap api, biakan yang melekat pada ujung jarum ditanam pada permukaan medium pembiakan miring tersebut dimulai dari dasar tabung di buat garis berkelok-kelok sampai ke atas. Cara ini dilakukan bila penanaman ini hanya dimaksudkan untuk memperbanyak biakan atau untuk persediaan.
d. Segera setelah menanam mulut tabung dijilatkan pada api/. Kemudian egera ditutup dan jarum bekas penanaman dipijarkan sebelum diletakkan kembali ke tempatnya.
e. Pengeraman dilakukan pada suhu yang sesuai selama 18-20 jam.
Isolasi bakteri dilakukan dengan menanamkan specimen langsung ke atas permukaan medium padat (lempeng agar) yang cocok, dan kemudian diinkubasi pada suhu kamar. Pada keadaan tertentu isolasi dilakukan dari rapat medium atau medium cair. Isolasi dilakukan sedemikian sehinggga bahan pemeriksaan diencerkan dan pada akhirnya setelah dibiakkan semalaman, bakteri yang ada dalam spesimen akan tumbuh sebagai koloni-koloni yang terpisah dari bahan lain (Baedah,2001).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat. Dalam biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri. Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua komponen suatu organisme. Dengan demikian, pertambahan ukuran yang diakibatkan oleh bertambahnya air atau karena deposit lipid bukan merupakan pertumbuhan sejati. Multiplikasi sel adalah konsekuensi pertumbuhan. Pada organisme bersel satu, multiplikasi menghasilkan pertambahan jumlah organisme yang membentuk populasi atau kultur (Pratiwi, 2008 hal. 106).
Pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan . pertumbuhan ketahanan bakteri tergantung pada pengaruh luar, seperti makanan (nutrisi), atmosfer, suhu, lengas, konsentrasi ion hidrogen, cahaya, dan berbagai zat kimia yang dapat menghambat atau membunuh (Irianto, 2006 hal. 122).
Untuk menegakkan diagnosis bakteriologis, sebaiknya biakan bakteri berada dalam keadaan murni atau tidak tercampur dengan bakteri-bakteri lain. Biakan murni diperlukan untuk mempelajari ciri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi imunologi, dan kerentanan bakteri terhadap zat anti bakteri (Irianto, 2006 hal. 126).
Pada umumnya biakan murni dapat diperoleh dengan cara-cara berikut (Irianto 2006 hal.126-128)
1. Cara penggarisan
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik, cara ini adalah yang paling praktis. Setiap laboratorium memiliki cara atau metode pengerjaan yang berbeda-beda, tetapi tujuannya adalah sama, yaitu untuk membuat garis sebanyak mungkin pada permukaan lempeng medium pembiakan dengan ose atau jarum bahan pemeriksaan yang terlepas pada garis-garis tersebut semakin lama semakin sedikit, sehingga pada garis-garis terakir koloni-koloni bakteri yang terbentuk akan terpisah agak jauh. Sebelum dilakukan penanaman harus diperhatikan agar permukaan lempeng medium pembiakan itu kering, bila masih terdapat tetes embun perlu dikeringkan dahulu dengan cara menyandarkan pinggan petri terbalik pada tepi tutupnya.
2. Cara tuang
Isolasi bakteri dengan cara tuang ini umumnya dilakukan untuk menentukan perkiraan jumlah bakteri hidup dalam suatu cairan, misalnya air, susu, kemih atau biakan bulyon. Hasilnya dinyatakan dalam jumlah koloni, yang berarti jumlah bakteri hidup dalam tiap milimeter cairan yang diperiksa. Cara pengerjaannnya adalah sebagai berikut :
a. Dari suspensi bahan pemeriksaan dibuat pengenceran.
b. Dari tiap pengenceran diambil satu milimeter dan diletakkan ke dalam pinggan petri steril.
c. Ke dalam tiap pinggan petri tersebut dituang medium pembiakan yang telah dicairkan dan didinginkan sampai suhu kira-kira 40oC-45oC. Dengan perlahan-lahan pinggan petri itu digoyang dengan gerakan memutar tanpa diangkat dari medium meja, sehingga bahan pemeriksaan tercampur rata dalm medium pembiakan kemudian didiamkan sampai beku.
d. Pengeraman dilakukan pada suhu yang sesuai selama 18-20 jam, kemudian koloni-koloni diitung. Dalam hal bahan pemeriksaan tidak murni untuk penelitian koloni bakteri yang dicari, ciri-ciri koloni dan reaksi terhadap medium pembiakan membantu memisahkan berbagai bakteri.
3. Cara menanam dalam medium pembiakan miring
Untuk mendapat biaka murni penanaman dalam medium pembiakan miring sebagai berikut :
a. Tabung medium pembiakan miring dipegang dengan tangan kiri di bagian ujung bawah. Bahan penanaman diambil dengan jarum dari koloni pada lempeng pembiakan.
b. Dengan jari kelingking tangan kanan tutup tabung dijepit dan sambil diputar ditarik keluar. Setelah itu segera mulut tabung dijilatkan pada api.
c. Dengan mulut tabung masih tetap menghadap api, biakan yang melekat pada ujung jarum ditanam pada permukaan medium pembiakan miring tersebut dimulai dari dasar tabung di buat garis berkelok-kelok sampai ke atas. Cara ini dilakukan bila penanaman ini hanya dimaksudkan untuk memperbanyak biakan atau untuk persediaan.
d. Segera setelah menanam mulut tabung dijilatkan pada api/. Kemudian egera ditutup dan jarum bekas penanaman dipijarkan sebelum diletakkan kembali ke tempatnya.
e. Pengeraman dilakukan pada suhu yang sesuai selama 18-20 jam.