PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS
1. Jumlah
Ukurlah dan catatlah volume
yang didapat dengan pungsi. jika semua cairan dikeluarkan jumlah itu memberi
petunjuk tentang luasnya kelainan.
2. Warna
Mungkin sangat berbeda-beda.
Agak kuning, kuning bercampur hijau, merah jambu, merah, putih serupa susu,
dll. Bilirubin memberi warna kuning kepada transudat. darah menjadikannya merah
atau coklat, pus memberi warna putih-kuning, chylus putih serupa susu,
B.pyocyaneus biru-hijau. Warna transudat biasanya kekuning-kuningan, sedangkan
eksudat dapat berbeda-beda warnanya dari putih melalui kuning sampai merah
darah sesuai dengan causa peradangan dan beratnya radang. Warna eksudat oleh
proses radang ringan tidak banyak berbeda dari warna transudat.
3. Kejernihan
Inipun mungkin sangat
berbeda-beda dari jernih, agak keruh sampai sangat keruh. Transudat murni
kelihatan jernih, sedangkan eksudat biasanya ada kekeruhan. Jika mungkin,
kekeruhan yang menunjuk kepada sifat eksudat itu dijelaskan lebih lanjut
sebagai umpamanya serofibrineus, seropurulent, serosanguineus, hemoragik,
fibrineus, dll.
Kekeruhan pada transudat
eksudat terutama disebabkan oleh
· Leukosit : Kekeruhan yang sangat ringan sampai dengan seperti
bubur.
· Erytrocyt : Kekeruhan berwarna kemerah-merahan
Adanya kekeruhan pada transudat
eksudat dinyatakan dengan:
· Serous
· Seropurulent
· Serosanguinis
· Putrid
· Purulent
· Serofibrinous
4. Bau
Biasanya baik transudat maupun
eksudat tidak mempunyai bau bermakna, kecuali kalau terjadi pembusukan protein.
Infeksi dengan kuman anaerob dan oleh E.coli mungkin menimbulkan bau busuk,
demikian adanya bau mengarah ke eksudat.
5. Berat Jenis
Harus segera ditentukan sebelum
kemungkinan terjadinya bekuuan. Penetapan ini penting untuk menentukan jenis
cairan. Kalau jumlah cairan yang tersedia cukup, penetapan dapat dilakukan
dengan urinometer, kalau hanya sedikt sebaiknay memakai refraktometer. Seperti
sudah diterangkan, nilai berat jenis dapat ikut memberi petunjuk apakah cairan
mempunyai ciri-ciri transudat atau eksudat.
6. Bekuan
Perhatikan terjadinya bekuan,
dan terangkan sifatnya (renggang, berkeping, berbutir, sangat halus, dll). Bekuan itu tersusun dari fibrin dan
hanya didapat pada eksudat. Kalau dikira cairan yang dipungsi barsifat eksudat,
campurlah sebagian dari cairan itu dengan anticoagulant supaya tetap cair dan
dapat dipakai untuk pemeriksaan lain-lain.
Bekuan yang terjadi sangat
lambat pada transudat karena kadar fibrinogen yang rendah disebut FIBRINOUS
SWAB / PELICLE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar