BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
bidang kimia, pengukuran analitik memiliki peranan yang sangat penting. Tujuan
dari pengukuran analitik ini adalah untuk menentukan “nilai sebenarnya” dari
suatu parameter kuantitas kimia, contohnya seperti: konsentrasi, pH atau nilai
absorbansi maupun transmittance dari pengukuran dengan Spektrofotometer
UV-Vis.
“Nilai
sebenarnya” adalah nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar
dan didefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas tersebut
diukur. Beberapa contoh parameter yang dapat ditentukan secara analitik
adalah konsentrasi, pH, temperatur, titik didih, kecepatan reaksi dan lain
lain.
Dalam
pengamatan eksperimen secara umum, hasil yang diperoleh pasti tidak dapat
terlepas dari faktor kesalahan. Nilai parameter sebenarnya yang akan ditentukan
dari suatu perhitungan analitik tersebut adalah ukuran ideal. Nilai tersebut
ini hanya bisa diperoleh jika semua penyebab kesalahan pengukuran dihilangkan
dan jumlah populasi tidak terbatas. Faktor penyebab kesalahan ini dapat
disebabkan oleh berbagai hal antara lain adalah faktor bahan kimia, peralatan,
analis, kondisi pengukuran dan lain-lain. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik ini adalah dengan proses
kalibrasi.
Pada
makalah ini diuraikan tentang permasalahan kesalahan pengukuran akibat faktor
alat dan penanganannya. Terkait dengan pelaksanaan aktivitas laboratorium
kimia, adalah sering dijumpai penggunaan spektrofotometer UV-Vis, maka
diuraikan juga peranan kalibrasi pada alat tersebut. Dari makalah ini
diharapkan pengguna peralatan tersebut dapat memahami permasalahan teersebut
dan dapat mengimplementasikannya untuk penggunaan di laboratorium.
B. Batasan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas maka batasan
masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah
permasalahan kesalahan pengukuran akibat faktor alat dan peranan
kalibrasi pada alat spektrofotometer UV-Vis.
C. Rumusan
Masalah
1. Apa penyebab kesalahan sistematik
dalam analisis menggunaka Spektrofotometer UV-Vis?
2. Bagaimana proses kalibrasi pada Spektrofotometer
UV-Vis?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kajian
Teori
1.
Pengertian Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan
dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk
menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai
dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
2.
Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran Analitik
Faktor yang memepengaruhi presisi dan bias di atas dapat diakibatkan
oleh kesalahan yang terjadi karena berbagai penyebab. Menurut Miller &
Miller (2001) tipe kesalahan dalam pengukuran analitik dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu:
a. Kesalahan serius (Gross
error) Tipe kesalahan ini sangat fatal, sehingga konsekuensinya
pengukuran harus diulangi. Contoh dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent
yang digunakan, peralatan yang memang rusak total, sampel yang terbuang, dan
lain lain. Indikasi dari kesalahan ini cukup jelas dari gambaran data yang
sangat menyimpang, data tidak dapat memberikan pola hasil yang jelas, tingkat
reprodusibilitas yang sangat rendah dan lain lain.
b. Kesalahan acak (Random
error) Golongan kesalahan ini merupakan bentuk kesalahan yang menyebabkan hasil
dari suatu perulangan menjadi relatif berbeda satu sama lain, dimana hasil
secara individual berada di sekitar harga rata-rata. Kesalahan ini memberi efek
pada tingkat akurasi dan kemampuan dapat terulang (reprodusibilitas). Kesalahan
ini bersifat wajar dan tidak dapat dihindari, hanya bisa direduksi dengan
kehati-hatian dan konsentrasi dalam bekerja.
c. Kesalahan sistematik (Systematic
error) Kesalaahn sistematik merupakan jenis kesalahan yang menyebabkan
semua hasil data salah dengan suatu kemiripan
3.
Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometer
sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
obyek kaca atau kuarsa
yang disebut kuvet.[1]
Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.[2]
Nilai absorbansi dari cahaya
yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi
larutan di dalam kuvet.Secara
garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a.
Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki
pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya
yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah
sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu
ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah
350 – 2200 nanometer (nm).
b.
Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis)
yang bebeda (terdispersi).
c.
Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat
.contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari
kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1
x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau
plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca
mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di
daerah sinar tampak (visible).
d.
Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya
pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal
listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum
penunjuk atau angka digital.
4.
Prinsip penentuan spektrofotometer
UV-Vis
Prinsip
penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer,
yaitu: A = - log T = - log It / Io = ε . b . C
Dimana
: A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T
= Transmitansi
I0
= Intensitas sinar masuk
It
= Intensitas sinar yang diteruskan
ε
= Koefisien ekstingsi
b
= Tebal kuvet yang digunakan
C
= Konsentrasi dari sampel
B. Masalah
yang Diteliti / Hasil Penelitian
Penyebab
kesalahan sistematik yang sering terjadi dalam analisis menggunakan spektrofotometer
adalah:
1. Serapan
oleh pelarut
Hal
ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi matrik selain
komponen yang akan dianalisis.
2.
Serapan oleh kuvet
Kuvet
yang biasa digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa. Dibandingkan dengan
kuvet dari bahan gelas, kuvet kuarsa memberikan kualitas yang lebih baik, namun
tentu saja harganya jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet ini diatasi dengan penggunaan
jenis, ukuran, dan bahan kuvet yang sama untuk tempat blangko dan sampel.
3.
Kesalahan fotometrik normal pada
pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat
diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari
alat yang digunakan. (melalui pengenceran atau pemekatan).
Untuk
mengatasi kesalahan pada pemakaian spektrofotometer UV-Vis maka perlu dilakukan
kalibrasi. Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-Vis dilakukan dengan menggunakan
blangko:
Setting
nilai absorbansi = 0
Setting
nilai transmitansi = 100 %
Penentuan
kalibrasi dilakukan dengan ikuti prosedur sebagai berikut:
1.
Dilakukan dengan larutan blangko (berisi
pelarut murni yang digunakan dalam sampel) dengan kuvet yang sama.
2.
Setiap perubahan panjang gelombang
diusahakan dilakukan proses kalibrasi.
3.
Proses kalibrasi pada pengukuran dalam
waktu yang lama untuk satu macam panjang gelombang, dilakukan secara periodik
selang waktu per 30 menit.
Dengan
adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-Vis ini maka akan membantu pemakai
untuk memperoleh hasil yang kaurat dan presisi.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Proses kalibrasi secara rutin dan benar memiliki peranan penting
dalam memberikan hasil analisis dengan presisi dan akurasi yang terjaga pada spektrofotometer
UV-Vis. Peran teknisi laboratorium sangat diperlukan untuk menyediakan
fasilitas kalibrasi meliputi bahan dan
peralatan pendukung, serta menyiapkan prosedur kalibrasi dan
standarisasi bagi para pemakai alat.
B. Saran
Perlu dilakukan proses kalibrasi
secara rutin untuk memperoleh hasil yang kaurat dan presisi.
DAFTAR PUSTAKA
http://iqmal.staff.ugm.ac.id/wp-content/iqmal-2008-kalibrasi.pdf
LAMPIRAN
Gambar 1.
Spektrofotometer UV-VIS 56997
Gambar 2. Spektrofotometer
Gambar 3. Spektrofotometer forminskad 300x224
Tidak ada komentar:
Posting Komentar