Dasar Teori
Diantara ciri-ciri utama sel bakteri yang
dipelajari adalah ukuran, bentuk, susunan dalam kelompok, struktur sel, dan
bagian-bagian lain yang memberi ciri khas bagi pengenalan bakteri tersebut
seperti flagel, kapsul, spora dan sebagainya. Motilitas suatu bakteri juga
merupakan ciri khas bagi pengenalan bakteri. Yang dimaksud dengan gerak ini
adalah sifat atau kemampuan bakteri untuk dapat berpindah tempat dengan
menggunakan salah satu bagian tubuhnya. Jadi bukan gerak yang disebabkan oleh
pengaruh luar, seperti bergetar atau gerak maju mundur yang disebabkan oleh
benda-benda halus yang berada dalam cairan suspensi, sebagai akibat pertumbukan
molekul-molekul cairan dengan bakteri tersebut (gerak semacam ini disebut gerak
Brown). Salah satu bagian tubuh atau organ yang dimaksud adalah flagel. Bakteri
dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi flagel tidak ditemukan
pada semua jenis bakteri. Oleh karena itu dapat atau tidaknya bakteri bergerak
merupakan salah satu ciri yang dapat digunakan dalam identifikasi
bakteri.
Diantara banyak anggota Protista sekurang-kurangnya
ada empat gerakan berpindah yang dapat dibedakan, yaitu gerak amoeboid, gerak
meluncur, gerak yang disebabkan oleh berputarnya sel berbentuk sawa
(Spirochaetales), dan gerak yang disebabkan adanya gerak seperti mendayung oleh
flagel atau bulu cambuk.
Flagel sebagai alat gerak bakteri adalah suatu organ
berupa benang yang berpangkal dalam sitoplasma (Indrawati, dkk., 2002) atau
flagel adalah semacam untai rambut yang menembus keluar dinding sel dan
menimbulkan gerak berenang (Usman, 1987). Sedangkan menurut Pelczar (1986)
flagelum adalah embel-embel seperti rambut yang teramat tipis mencuat menembus
dinding sel dan bermula dari tubuh dasar, suatu struktur granular tepat di
bawah membran sel di dalam sitoplasma (jamak, flagela). Flagelum inilah yang
menyebabkan motilitas pada sel bakteri.
Flagel tersusun dari tiga atau lebih serat paralel
atau melilit memanjang, terbuat dari protein tipe flagelin yaitu semacam
miosin, lebih halus dari flagel ialah bulu getar (silia) eukarion. Tiap serta
adalah rantai polipeptida berbentuk sawa. Flagel terdiri dari tiga bagian :
1. Tubuh dasar
Bagian dasar flagel berhubungan dengan membran sitoplasma dan dinding sel.
2. Struktur seperti kait
Struktur
ini terdiri dari dua (pada bakteri Gram positif) atai empat (pada bakteri Gram negatif)
bagian berupa cincin yang melekatkan flagel itu pada membra sitoplasma dan
dinding sel. Tersusun dari subunit protein (monomer) yang diatur dalam pola
sawa. Hilangnya dinding sel tidak mengganggu flagel, hanya bila dinding sel
tidak ada, gerak bakteri itu berkurang.
3. Sehelai filamen panjang di luar dinding
sel
Bahan
filamen berbentuk sawa, biasanya beberapa kali lebih panjang dari selnya
sendiri.
Lama benar orang tidak tahu dengan pasti, apakah
flagel itu tumbuh pada dinding sel ataukah mempunyai akar di dalam sitoplasma,
atau mungkinkah flagel itu hanya merupakan kepanjangan protoplasma melalui
celah-celah di dalam dinding sel. Elektron mikroskop menunjukan bahwa flagel
itu benang-benang protoplasma yang berpangkal pada titik-titik tepat di bawah
membran sel; pangkal itu disebut rizoblast (Dwidjeseputro, 1980). Tetapi
menurut Usman (1987), terdapat flagel yang memiliki flagel ekstern.
Tetapi didalam selnya terdapat strukur yang mirip flagel tepat di bawah
pembungkus luar sel, dan dinamakan flagel periplasma, pernah disebut fibril
taksis atau endoflagel. Inilah yang menyebabkan gerak spirokheta, tetapi
bagaimana terlaksananya masih belum jelas diketahui.
Flagel menurut letak dan jumlahnya merupakan salah
satu ciri yang dapat digunakan dalam identifikasi bakteri. Macam-macam letak
flagel:
-
monotrik; (monotrich;
monos, tunggal; thrix, rambut) satu flagel pada salah satu ujung sel bakteri.
Contoh bakteri Pseudomonas aeruginosa
-
amphitrik; (amphitrich;
amphi, dua-dua) satu flagel pada kedua ujung sel bakteri. Contoh bakteri
Spirillum serpens
-
lofotrik; (lophotrich;
lophos, tumbuh berupa segumpal rambut) lebih dari satu flagel pada salah
satu
atau kedua ujung sel bakteri. Contoh Pseudomonas flourescens
-
peritrik; (peritrich;
peri, sekitar) flagel keluar dari tiap bagian permukaan sel bakteri. Contoh
bakteri
Salmonella typhii
- atrik; tidak ada flagel, umumnya bakteri
berbentuk kokus.
Karena
ada bukti-bukti bahwa bakteri yang amfitrik itu sebenarnya bakteri yang sedang
atau akan membelah diri, maka timbullah pendapat baru untuk mengadakan dua
klasifikasi saja mengenai kedudukan flagel, yaitu flagel terminal yang terdapat
pada ujung saja seperti Vibrio, Spirillum, dan Pseudomonas,
dan flagel lateral seperti halnya Escherichia coli, Proteus vulgaris
serta pada beberapa Bacillus dan Clostridium yang dapat
bergerak.
Pengecatan
Flagel Metode Gray
Flagel
adalah alat gerak berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel satu.
Flagel
tersusun atas 3 bagian,yaitu :
Pangkal (basal) merupakan bagian yang
berhubungan dengan membrane plasma
- Hook yang pendek
- Filamen yang menyerupai benang yang
panjangnya sampai beberapa kali melebihi panjang tubuhnya.
Lalu
bagaimana cara mengetahui adanya flagel pada bakteri?
Yaitu
dengan melakukan pengecatan flagel, metode yang digunakan adalah metode
gray
1. Tujuan Pengecatan
: untuk mengetahui adanya flagel pada bakteri
2. Prinsip
: flagel mampu mengikat zat warna karena penggunaan mordant dan berwarna
merah ungu apabila dilakukan pengecatan metode Gray
3. Alat dan
bahan :
· Objek glass
· Pipet tetes steril
· Pembakar spirtus
· Sampel bakteri
· Incubator
· Cat mordant dan carbol fuchsin
· Mikroskop
· Emersi oil
4. Cara
kerja
:
A. Lakukan uji motil lebih dahulu
B. Pembuatan preparat
· Siapkan objek glass yang bersih,kering,bebas
lemak
· Teteskan 1 tetes sampel bakteri di tepi objek
glass menggunakan pipet tetes steril secara aseptis
· Objek glass dimiringkan sehingga tetesan
mengalir keujung yang lain
· Keringkan objek glass dalam incubator suhu 56oC
selama 10 menit
C. Pengecatan
· Genangi preparat dengan larutan mordant
selama 10 menit, buang sisa cat cuci dengan air mengalir
· Genangi dengan carbol fuchsin 5 menit, buang
sisa cat cuci dengan air mengalir
· Kering anginkan
· Amati di bawah mikroskop dengan lensa
objektif 100x + emersi oil (perbesaran 1000x)
5. Hasil
:
6. Kesimpulan
: dalam sampel ditemukan bakteri batang memiliki organelle flagel
peritrik
7. Pembahasan
:
Flagel memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi
lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan
bagi kehidupannya.
Pada pengecatan
flagel, sebelum ditetesi carbol fuchsin terlebih dahulu ditetesi/digenangi
mordant.
Fungsi
mordant :
- Untuk mengintensifkan pengikatan cat
- Untuk memperjelas diameter flagel
- Memberi warna yang kontras
Terdiri
dari campuran :
5 cc
larutan jenuh kalium aluin dalam aquades
2 cc
larutan asam tanin 20% dalam aquades
2 cc
HgCl 2 jenuh dalam aquades
0,4 cc
larutan basic fuchsin jenuh dalam alcohol 96%
Berdasarkan
letak dan jumlah flagel bakteri dibedakan :
- Artik (tidak berflagel)
: bakteri coccus
- Monotrik (flagel tunggal di ujung ) : Vibrio
cholera, E.coli
- Lofotrik (satu/seberkas flagel di salah 1
ujung) : Pseudomonas aeroginusa , Spirilum volutant
- Amfitrik (satu/seberkas flagel di ke2 ujung )
: Spirillum seifem
- Peritrik (flagel di seluruh permukaan tubuh )
: Proteus vulgaris
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar