Jumlah Leukosit (Sel Darah Putih)
Jumlah leukosit lebih sedikit
dibandingkan dengan eritrosit. Pada laki-laki dan perempuan dewasa
setiap mm kubiknya darah hanya terdapat kira-kira 4.500 sampai 10.000
jumlah butir. Leukosit mempunyai bentuk bervariasi dan mempunyai ukuran
lebih besar dari eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat dan cekung.
Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara amuboid serta dapat menembus
dinding kapiler (diapedesis).
Jenis Leukosit
Leukosit dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu leukosit granulosit ( plasmanya bergranula = basofil
, eosinofil, neutrofil ) dan leukosit agranulosit ( plasmanya tidak
bergranula = limfosit, monosit ). Apa perbedaan kedua jenis leukosit
tersebut? Pelajarilah dalam Tabel 5.3 berikut.
Pembentukan & Fungsi Leukosit
Leukosit dibentuk dalam sumsum
tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan retikuloendotelium.
Tugas utama leukosit adalah ”memakan” kuman penyakit dan benda-benda
asing lain, seperti bakteri yang ada di dalam tubuh. Oleh sebab itu,
leukosit dikenal sebagai fagosit.
Hitung Leukosit
Hitung
leukosit adalah menghitung jumlah leukosit per milimeterkubik atau
mikroliter darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem
pertahanan tubuh, terhadap benda asing, mikroorganisme atau jaringan
asing, sehingga hitung julah leukosit merupakan indikator yang baik
untuk mengetahui respon tubuh terhadap infeksi.
Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan basal dan lain-lain. Pada
bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.000-30.000/μl.
Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara
13.000-38.000 /μl. Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap
dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500- 11.000/μl.
Pada keadaan basal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara
5000 — 10.000/μl. Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan aktifitas
fisik yang sedang, tetapi jarang lebih dari 11.000/μl. Peningkatan
jumlah leukosit di atas normal disebut leukositosis, sedangkan
penurunan jumlah leukosit di bawah normal disebut lekopenia.
Terdapat
dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit, yaitu cara
automatik menggunakan mesin penghitung sel darah (hematology analyzer) dan cara manual dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop.
Cara
automatik lebih unggul dari cara pertama karena tekniknya lebih mudah,
waktu yang diperlukan lebih singkat dan kesalahannya lebih kecil yaitu
± 2%, sedang pada cara manual kesalahannya sampai ± 10%. Keburukan cara
automatik adalah harga alat mahal dan sulit untuk memperoleh reagen
karena belum banyak laboratorium di Indonesia yang memakai alat ini.
Nilai normal leukosit:
Dewasa : 4000-10.000/ µL
Bayi / anak : 9000-12.000/ µL
Bayi baru lahir : 9000-30.000/ µL
Bila jumlah leukosit lebih dari nilai rujukan, maka keadaan tersebut disebut leukositosis.
Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun patologik.
Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada kerja fisik yang berat,
gangguan emosi, kejang, takhikardi paroksismal, partus dan haid.
Peningkatan
leukosit juga dapat menunjukan adanya proses infeksi atau radang akut,
misalnya pneumonia, meningitis, apendisitis, tuberkolosis, tonsilitis,
dll. Dapat juga terjadi miokard infark, sirosis hepatis, luka bakar,
kanker, leukemia, penyakit kolagen, anemia hemolitik, anemia sel sabit
, penyakit parasit, dan stress karena pembedahan ataupun gangguan
emosi. Peningkatan leukosit juga bisa disebabkan oleh obat-obatan,
misalnya: aspirin, prokainmid, alopurinol, kalium yodida, sulfonamide,
haparin, digitalis, epinefrin, litium, dan antibiotika terutama
ampicillin, eritromisin, kanamisin, metisilin, tetracycline,
vankomisin, dan streptomycin.
Leukopenia
adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari 5000/µL darah. Karena
pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang paling tinggi
persentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan netropenia.
Penurunan jumlah leukosit dapat terjadi pada penderita infeksi tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumaotid artritis,
dan penyakit hemopoetik(anemia aplastik, anemia perisiosa). Leokopenia
dapat juga disebabkan penggunaan obat terutama saetaminofen,
sulfonamide, PTU, barbiturate, kemoterapi kanker, diazepam, diuretika,
antidiabetika oral, indometasin, metildopa, rimpamfin, fenotiazin, dan
antibiotika.(penicilin, cefalosporin, dan kloramfenikol)
Hitung Jenis Leukosit
Hitung
jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis
leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki
fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil,
limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit
memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses
penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari
masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari
masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah
leukosit total (sel/μl).
Untuk
melakukan hitung jenis leukosit, pertama membuat sediaan apus darah
yang diwarnai dengan pewarna Giemsa, Wright atau May Grunwald. Amati di
bawah mikroskop dan hitung jenis-jenis leukosit hingga didapatkan 100
sel. Tiap jenis sel darah putih dinyatakan dalam persen (%). Jumlah
absolut dihitung dengan mengalikan persentase jumlah dengan hitung
leukosit, hasilnya dinyatakan dalam sel/μL.
tabel:
Jenis
|
Nilai normal
|
Melebihi nilai normal
|
Kurang dari nilai normal
|
Basofil
|
0,4-1%
40-100/µL
|
inflamasi, leukemia, tahap penyembuhan infeksi atau inflamasi
|
stress, reaksi hipersensitivitas, kehamilan, hipertiroidisme
|
Eosinofil
|
1-3%
100-300/µL
|
Umumnya pada keadaan atopi/ alergi dan infeksi parasit
|
stress, luka bakar, syok, hiperfungsi adrenokortikal.
|
Neutrofil
|
55-70%
(2500-7000/µL)
Bayi Baru Lahir 61%
Umur 1 tahun 2%
Segmen 50-65% (2500-6500/µL)
Batang 0-5% (0-500/µL)
|
Inflamasi,
kerusakan jaringan, peyakit Hodgkin, leukemia mielositik, hemolytic
disease of newborn, kolesistitis akut, apendisitis, pancreatitis akut,
pengaruh obat
|
Infeksi virus, autoimun/idiopatik, pengaruh obat-obatan
|
Limfosit
|
20-40%
1700-3500/µL
BBL 34%
1 th 60%
6 th 42%
12 th 38%
|
infeksi kronis dan virus
|
kanker, leukemia, gagal ginjal, SLE, pemberian steroid yang berlebihan
|
Monosit
|
2-8%
200-600/µL
Anak 4-9%
|
Infeksi virus, parasit, anemia hemolitik, SLE< RA
|
Leukemia limfositik, anemia aplastik
|
Laju Endap Darah
Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR)
adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku,
dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED
dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan
kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid,
malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
Metode
yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan
Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode
tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya jika nilai LED masih
dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka hasil
pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang menyakinkan. Dengan metode
Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan
panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe. International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen.
Prosedur pemeriksaan LED yaitu:
- Metode Westergreen
- o Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
- o Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.
- o Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung.
- o Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit.
- Metode Wintrobe
- o Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah Amonium-kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
- o Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan pipet Pasteur sampai tanda 0.
- o Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus.
- o Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit.
Nilai Rujukan
- Metode Westergreen:
- Laki-laki : 0 – 15 mm/jam
- Perempuan : 0 – 20 mm/jam
- Metode Wintrobe :
- Laki-laki : 0 – 9 mm/jam
- Perempuan 0 – 15 mm/jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar